Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup tahun 2023 dengan kinerja yang cukup beragam. Di satu sisi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan kenaikan sebesar 1,3%, tetapi di sisi lain, jumlah investor ritel justru mengalami penurunan.
IHSG Naik, Namun Jumlah Investor Turun IHSG ditutup pada level 7.195,09 pada akhir tahun 2023, naik 1,3% dari level akhir tahun 2022. Kenaikan IHSG ini tidak lepas dari beberapa faktor, antara lain; a) Kinerja perekonomian Indonesia yang terus membaik, ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,02% pada kuartal IV-2023, b) Membaiknya sentimen investor global terhadap pasar saham Indonesia dan c) Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan pasar modal, seperti penurunan pajak dividen dan peningkatan insentif investasi.
Meskipun IHSG mengalami kenaikan, namun jumlah investor ritel justru mengalami penurunan. Berdasarkan data BEI, jumlah investor ritel turun menjadi 1,7 juta pad akhir tahun 2023, dari 2,2 juta pada akhir tahun 2022. Penurunan jumlah investor ritel ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain seperti; a) Pelemahan daya beli masyarakat akibat inflasi yang tinggi, b) Kenaikan suku bunga yang membuat investor ritel lebih memilih untuk menyimpan dananya di instrumen deposito dan c) Fluktuasi pasar saham yang cukup tinggi pada tahun 2023.
Peluang dan Tantangan di Tahun 2024
Tahun 2024 diperkirakan akan menjadi tahun yang penuh tantangan dan peluang bagi pasar modal Indonesia. Di sisi tantangan, pasar modal Indonesia akan menghadapi beberapa faktor, antara lain yaitu; Inflasi yang masih tinggi, Kenaikan suku bunga yang akan terus berlanjut dan Risiko resesi global. Di sisi peluang, pasar modal Indonesia akan didukung oleh beberapa faktor, antara lain; a). Kinerja perekonomian Indonesia yang diperkirakan akan terus membaik, b) Pemulihan ekonomi global dan c) Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan pasar modal.
Untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang tersebut, BEI perlu melakukan beberapa hal seperti peningkatkan edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat, terutama investor ritel. Melakukan inovasi produk dan layanan untuk menarik minat investor baru. Meningkatkan kerja sama dengan pihak-pihak
terkait, seperti pemerintah, industri, dan akademisi. Dengan upaya-upaya tersebut, BEI diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang, sehingga dapat menjadi penggerak perekonomian Indonesia.
Pesan untuk Mahasiswa STIE-IBEK Pangkalpinang
STIE-IBEK Pangkalpinang merupakan kampus pioneer Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Oleh karena itu, mahasiswa STIE-IBEK Pangkalpinang memiliki peluang yang besar untuk menjadi pelaku pasar modal Indonesia di masa depan. Untuk mempersiapkan diri, mahasiswa STIEIBEK Pangkalpinang perlu mempelajari dan memahami pasar modal dengan baik. BEI menyediakan berbagai sarana dan prasarana edukasi dan literasi keuangan, termasuk Galeri Investasi BEI di STIE-IBEK Pangkalpinang. Selain itu, mahasiswa STIE-IBEK Pangkalpinang juga perlu memiliki mental dan karakter yang kuat. Pasar modal merupakan instrumen investasi yang berisiko, sehingga mahasiswa perlu siap menghadapi risiko tersebut. Dengan mempersiapkan diri dengan baik, mahasiswa STIE-IBEK Pangkalpinang dapat menjadi pelaku pasar modal Indonesia yang sukses dan berkontribusi bagi perekonomian Indonesia.